Latihan Hanudnas Tutuka XXXIX 2015 di Batam
![]() |
BAtam, Laras Post - Lima pesawat TNI AU jenis Hawk 100/200 melaksanakan Latihan T utuka XXXIX 2015 yang berlangsung selama dua hari sejak tanggal 27 s/d 28 Agustus 2015 di Bandara Hang Nadim Batam, Kepul auan Riau. Kedatangan pesawat tempur tersebut dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Letkol Pnb Jajang Setiawan.
Letkol Pnb Jajang Setiawan menjelaskan, latihan Hanudnas Tutuka XXXIX ini akan melaksankan patroli udara untuk menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah NKRI yaitu intercept untuk menyergap dan mengejar wahana asing yang terdeteksi radar masuk dalam wilayah Indonesia. Wahana asing yang tidak memiliki izin masuk dalam wilayah, akan di force down (dipaksa mendarat di bandara terdekat atau yang ditentukan)
Pesawat Hawk adalah pesawat tempur sergap memiliki kemampuan operasi intercept dan persenjataan air to air maupun air to ground sehinnga kita diharapkan bertindak secepat mungkin untuk melaksanakan intercept pesawat yang sudah teridentivikasi melanggar wilayah udara nasional Satuan Radar dalam hal ini jajaran Kohanudnas. “Kita diharapkan sesegera mungkin hadir dan memaksa turun pesawat yang melakukan pelanggaran tersebut di pangkalan udara yang telah ditentukan. Dalam latihan ini disimulasikan adanya pesawat asing yang melanggar wilayah NKRI dengan melintas tanpa ijin lalu di intercept dan dipaksa mendarat (Force Down) di Bandara Hang Nadim, demikian Danskadron 12 menjelaskan..
Senada dengan Komandan Lanud Tanjungpinang Letkol Pnb I Ketut Wahyu Wijaya, Latihan Pertahanan Udara nasional Tutuka 2015 ini dilaksanakan oleh Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) untuk melatih kesiapan awak pesawat tempur dalam rangka menjaga wilayah NKRI. Termasuk juga didalammnya sarana pendukung termasuk Lanud Tanjungpinang sebagai Pangkalan Pendukung operasi penerbangan juga dilati h dan di cek kesiap siagaannya, sehingga semua unsur ikut berlatih.
Danlanud juga menjelaskan bahwa pemilihan wilayah Kepulauan Riau untuk pelaksanaan latihan
pada dasarnya berdasarkan perintah Komando atas dalam hal ini Kohanudnas. Disamping itu wilayah Kepri berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malasya dimana flight information region (FIR) di wilayah Kepri sendiri masih dikendalikan oleh Singapura. Sehingga kita akan menunjukkan eksistensi dalam menjaga yurisdiksi kedaulatn wilayah udara nasional.Ada pun area terbang dari pesawat Hawk hingga seluruh Kepulauan Riau ternasuk Kepulauan Natuna, sekaligus melakukan patroli pulau terluar.
Sementara Pengawas dan Pengendalian Latihan Kolonel Pnb Budi Ramelan menjelaskan bahwa latihan Tutuka 2015 ini bertujuan untuk menguji dan mengukur tingkat kesiapan operasional Komando Pertahanan Udara dalam rangka melaksanakan sistem pengamatan, penangkalan dan penindakan terhadap berbagai kontijensi yang perlu diantisipasi dan direspon diwilayah udara nasional.
Latihan Hanudnas Tutuka XXXIX 2015 ini melibatkan sekitar seratus personel termasuk unsur tempur dan pendukungnya termasuk melibatkan tidak hanya pesawat tempur tetapi juga Radar, seperti Radar 213 di Bintan dan Satuan Radar 212 i Ranai, Kepulauan Natuna. Latihan ini melibatkan pesawat tempur sergap dari Skadron Udara 12 dan pesawat Herciles C-130 dari Skadron Udara 31 Lanuh Halim P, Pesawat Helikopter Puma dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sanjaya Bogor dan pesawat CN-295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim P , serta satuan satuan Radar yang dilibatkan. Satuan Radar yang akan menginformasikan awal adanya Black Flight (penerbangan gelap ) pesawan asing yang melanggar wilayah. Radar juga akan mengarahkan pelaksanaan intersepsi terhadap pesaway yang melanggar tersebut. (yp,Sg,Penau)
No comments
Terimakasih, apapun komentar anda sangat kami hargai