Forum APEC 2019 Setujui Tiga Inisiatif Indonesia
Jakarta, Laras Post – Tiga inisiatif yang diusulkan Indonesia pada forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sepanjang tahun 2019 berhasil diterima dan disetujui seluruh anggota ekonomi APEC.
Ketiga usulan ini diajukan Indonesia sejak penyelenggaraan rangkaian APEC Senior Officials Meeting (SOM) pertama yang berlangsung pada 28 Februari–8 Maret 2019 hingga APEC SOM, kedua pada 2–18 Mei 2019 di Chili.
Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Antonius Yudi Triantoro mengatakan, penyelenggaraan Pertemuan APEC 2019 di bawah keketuaan Chili menjadi momen yang amat penting bagi Indonesia.
“Sebanyak tiga usulan yang merupakan inisiatif dari Indonesia berhasil diterima dan disetujui Ekonomi APEC,” ujarnya, seperti dalam siaran pers Kemendag yang diterima Laras Post, pada Selasa (14/5/2019) di Jakarta.
Usulan pertama, yaitu dialog sektor publik dan swasta untuk memahami aturan nontarif pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan untuk pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan di kawasan Asia Pasifik.
“Terkait usulan ini, Indonesia diharapkan dapat memperoleh informasi yang utuh mengenai jenis dan tata cara pemenuhan aturan nontarif pada produk pertanian, kehutanan, dan perikanan sehingga memberi masukan bagi pemerintah dalam meningkatkan ekspor ke Ekonomi APEC,” jelas Yudi.
Usulan kedua, yaitu lokakarya bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam pemanfaatan revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan ekspor.
“Dengan usulan ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan inovasi digital untuk menjangkau pasar ekspor oleh UMKM Indonesia yang berjumlah hampir 62,9 juta (data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2019),” imbuh Yudi.
Sementara usulan ketiga, yaitu lokakarya mengenai ekonomi digital inklusif melalui tukar menukar pengalaman dan praktik terkait pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan platform digital.
“Dengan usulan ini, diharapkan dapat mendorong peran perempuan dalam mendorong ekspor melalui pemanfaatan platform digital,” ungkapnya.
Yudi menjelaskan, berdasarkan mekanisme APEC, setiap anggota Ekonomi dapat mengusulkan inisiatif yang bertujuan mengembangkan kapasitas seluruh anggota Ekonomi agar visi APEC dalam mewujudkan integrasi ekonomi regional dapat tercapai. Delegasi Indonesia, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, mengusulkan beberapa proposal inisiatif dengan tujuan agar kepentingan nasional dapat diperjuangkan di forum APEC.
Perlu upaya keras agar berbagai inisiatif Indonesia dapat diterima APEC. “Keberhasilan Indonesia dalam mengupayakan persetujuan terhadap proposal yang diusung membuktikan efektivitas diplomasi perdagangan Indonesia. Tidak mudah mendorong inisiatif yang harus disetujui seluruh anggota Ekonomi, mengingat terdapatnya perbedaan prioritas dan kepentingan masing-masing Ekonomi terhadap isu-isu yang diusulkan,” jelas Yudi.
Selama ini, lanjut Yudi, berbagai insiatif Indonesia diperjuangkan dalam pertemuan Komite Perdagangan dan Investasi. Namun pada 2019, Indonesia juga berhasil mendorong inisiatif di Sub- Komite Usaha Kecil dan Menengah. Pemilihan tema dan prioritas nasional perlu disesuaikan dengan karakteristik visioner APEC, tidak sekedar program-program kerja yang bersifat teknis. “Indonesia berhasil mengidentifikasi berbagai elemen yang sesuai dengan karakter APEC tersebut sehingga dapat diterima oleh seluruh anggota,” pungkas Yudi.
Sekilas Mengenai APEC
Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) adalah forum kerja sama 21 Ekonomi di lingkar Samudera Pasifik. Kegiatan utama di APEC meliputi kerja sama perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong perdagangan dan investasi di antara sesama ekonomi anggotanya.
Ekonomi anggota APEC terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kanada, Chili, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. Kerja sama APEC bersifat nonpolitis, dimana keputusan-keputusan yang dihasilkan seringkali tidak bersifat mengikat. APEC bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di Asia Pasifik.
Pada tahun 2019, anggota ekonomi APEC mewakili 39 persen penduduk dunia (2,9 miliar), 47 persen dari perdagangan global (USD 22 triliun), dan 60 persen dari total riil GDP dunia (USD 48triliun). Ekspor perdagangan Indonesia dengan kawasan APEC secara nilai menunjukkan peningkatan pada 2018. Total nilai ekspor Indonesia tahun 2018 ke anggota APEC meningkat sebesar 129,2 milliar USD, dibandingkan tahun 2017 yang sebesar USD 117,9 miliar USD. (her, sg, wan)
No comments
Terimakasih, apapun komentar anda sangat kami hargai