Pertemuan Mendag RI - Jepang Bahas Persiapan G20
![]() |
Mendag RI, Enggar bersama Meti Jepang tukar cindera mata pada pertemuan di Jakarta, Rabu (29/5). |
Jakarta, Laras Post - Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menerima kunjungan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, Hiroshige Seko di kantor Kementerian Perdagangan pada Rabu (29/5).
Kunjungan METI Jepang ini dilakukan guna membahas persiapan Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Ekonomi Digital G20 yang akan dilaksanakan pada 8—9 Juni 2019 di Tsukuba, Jepang; serta isu-isu lainnya yang meliputi perkembangan penyelesaian
Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (RCEP) dan General Review Indonesia- Japan Economic Partnership Agreement (GR-IJEPA).
“Dalam pertemuan bilateral ini, Menteri Seko secara khusus meminta dukungan Indonesia untuk dapat mendorong keberhasilan agenda pertemuan tingkat menteri ekonomi G20 yang akan dilakukan bulan depan di Tsukuba, Jepang,” ucap Mendag Enggar.
Salah satu agenda utama Jepang adalah terkait ekonomi digital dan aspeknya yang semakin penting bagi perdagangan global, salah satunya melalui konsep tata kelola data atau data free flow with trust (DFFT). Konsep DFFT yaitu menjaga keseimbangan antara pemanfaatan aliran data bagi ekonomi digital dan perlindungan bagi privasi dan keamanan. Mendag menjelaskan, secara prinsip Indonesia mendukung upaya pembahasan ekonomi digital terkait perdagangan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan dan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Saya sampaikan bahwa Indonesia mengakui pentingnya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi digital dengan tujuan memberikan kepercayaan, privasi, dan hak kekayaan intelektual, dengan tetap menghormati peraturan dan regulasi yang berlaku di suatu negara, terutama dalam kaitannya dengan data strategis. Untuk itu, saya siap hadir dalam pertemuan para menteri perdagangan G20 bulan depan untuk membahas bersama isu penting ini yang sangat relevan dengan ekonomi global saat ini,” tambah Mendag Enggar.
Kedua Menteri juga menyambut baik perkembangan penyelesaian GR-IJEPA hingga pertemuan Joint Committee ke-12 pada 20—22 Mei lalu dan mendukung hasil penyelesaian GR-IJEPA yang seimbang dan saling menguntungkan. Selain itu, dibahas pula mengenai perkembangan RCEP dan kedua menteri sepakat mendorong agar perundingan tersebut dapat diselesaikan tahun 2019.
Hubungan Dagang Indonesia-Jepang
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemendag, nilai total perdagangan kedua negara pada 2018 mencapai USD 37,4 miliar. Neraca perdagangan Indonesia-Jepang pada tahun
2018 surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,5 miliar. Adapun Jepang menempati peringkat ke-3 sebagai negara tujuan ekspor utama Indonesia dengan pangsa sebesar 10,5 persen, serta
menempati urutan ke-3 sebagai negara sumber impor utama Indonesia dengan pangsa sebesar 9 persen.
Total ekspor Indonesia ke Jepang pada 2018 tercatat sebesar USD 19,47 miliar atau naik 9,44 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai USD 17,79 miliar. Sementara itu, impor Indonesia dari Jepang pada 2018 mencapai USD 17,97 miliar atau naik 17,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD 15,24 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Jepang pada tahun 2018 adalah coal, copper ores and concentrates, waste and scrap of precious metal, natural rubber, dan insulated wire. Komoditas impor utama Indonesia dari Jepang pada 2018 adalah parts of accessories of motor vehicles, incompletely knocked down motor vehicles, printing machinery, motor cars and other vehicles dan flat-rolled products of iron.(sg, wan)
No comments
Terimakasih, apapun komentar anda sangat kami hargai