Bersama Mahasiswa Pemerhati Lingkungan, Perum Jasa Tirta I Bahas Microplastik di Brantas - Laras Post

Breaking News

,

Bersama Mahasiswa Pemerhati Lingkungan, Perum Jasa Tirta I Bahas Microplastik di Brantas

Kali Brantas
Peserta diskusi foto bersama.

MALANG, LARAS POST - Permasalahan mikroplastik baru saja mengemuka lebih kurang dua tahun terakhir. Hingga saat ini, mikroplastik belum ditetapkan sebagai parameter dalam menentukan kriteria mutu air sungai.

Sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001dari hasil penelitian yang akan dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I nantinya diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh mikroplastik dalam menentukan status mutu air sungai.

Jika dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh yang signifikan, akan menjadi masukan kepada Pemerintah. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan awal 2021 dengan menggandeng para mahasiswa tim peneliti sebagai mitra serta sejumlah akademisi.

Hal ini menarik minat beberapa peneliti muda untuk melakukan penelitian mandiri terkait kandungan mikroplastik di Sungai Brantas sejak Bulan Juli lalu.

Kelompok mahasiswa pemerhati lingkungan telah melakukan penelitian mikroplastik di beberapa titik sepanjang Sungai Brantas, Sebelum melakukan penelitian tersebut, Perum Jasa Tirta I mengajak diskusi mahasiwa peneliti mikroplastik untuk memperoleh kesepahaman terkait metodologi penelitian maupun pengambilan data sampel air.

Diskusi tersebut diselenggarakan secara terbatas di Kantor Pusat Perum Jasa Tirta I pada Jumat (11/09/2020).

Diskusi dipimpin oleh Ir. Hermien Indraswari, MT selaku Ahli Lingkungan dari Perum Jasa Tirta I dan berlangsung kurang lebih selama 120 menit.

Pada diskusi tersebut juga dibahas terkait upaya pengelolaan kualitas air, mulai dari teknis pengambilan sampel air, metode uji analisis sampel pada laboratorium, hingga cara memonitor kondisi kualitas air sepanjang Brantas secara offline maupun online melalui sistem informasi kualitas air (SIKUALA), seperti yang telah dilakukan Perum Jasa Tirta I.

Menanggapi isu mikroplastik ini, Perum Jasa Tirta I sebagai BUMN Pengelola Wilayah Sungai Brantas merasa perlu melakukan pendalaman secara komprehensif. Salah satu pendekatan untuk memahami pengaruh mikroplastik adalah dengan melakukan penelitian dengan metode yang teruji dan memenuhi standar kaidah ilmiah sesuai panduan.

Mikroplastik sendiri merupakan partikel yang berasal dari polymer dengan diameter < 5 mm. Sebagian dapat diamati secara visual menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100 kali, sedangkan untuk mikroplastik berukuran lebih kecil (< 200 mikron) memerlukan instrumentasi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR).

Selepas diskusi, para Mahasiswa juga diperlihatkan ruang kendali yang dimiliki oleh PJT I. Dari Command Center ini, dapat terpantau kondisi kuantitas maupun kualitas air sungai yang dikelola oleh PJT I. Selain itu, mahasiswa juga diajak melihat proses uji analisa sampel air di Laboratorium Lingkungan PJT I. Mulain dari cara menyimpan sampel, metode pengujiannya, hingga dihasilkan nilai kualitas air sesuai parameter yang dipersyaratkan.

Sementara Raymond Valiant Ruritan Dirut PJT I dalam statementnya menambahkan, PJT-1 sangat mengapresiasi penelitian yang dilakukan mahasiswa.

“Ini sebagai kepedulian pada lingkungan Sungai Brantas. Tentunya masih ada hal-hal yang perlu disempurnakan dalam penelitian ini, namun sekali lagi ini sesuatu yang perlu dihargai,” papar Raymond Valiant Ruritan.

Sebagai kerjasama, lanjut Raymond, yang diharapkan bermanfaat bagi pelestarian air, PJT-1 akan mengundang para mahasiswa dari UIN Malang dan Surabaya ini menjadi mitra/sahabat peneliti dalam penelitian mikroplastik di WS Brantas yang sedang direncanakan.

“Oleh karena ini merupakan upaya akademis, bukan advokasi, maka PJT-1 akan berkomunikasi langsung dengan komunitas peneliti,” katanya.


Kali Brantas merupakan salah satu Sungai Strategis yang keberadaannya memberikan pengaruh sangat besar terhadap masyarakat Provinsi Jawa Timur, dengan panjang sungai mencapai 320 km serta luasan DAS hingga 12.000 km2, Sungai Brantas menjadi tumpuan hampir 50% populasi penduduk Jawa Timur. Dari fakta di atas menjadikan banyak pihak yang menaruh perhatian pada kondisi sungai brantas. (gan)

No comments

Terimakasih, apapun komentar anda sangat kami hargai